Jumat, 19 Juni 2015

manfaat adzan

Rasulullah SAW bersabda dalam hadis riwayat Muslim, “Apabila kalian mendengar (adzan dari) muadzin, maka ucapkanlah seperti yang dia ucapkan, kemudian bershalawatlah kepadaku, karena barang siapa bershalawat kepadaku satu kali niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali….”

Secara historis, adzan pertama kali dikumandangkan oleh bilal pada saat Rasullullah SAW pertama kali tiba di Madinah. Pada hari yang sama para umat bergotong royong membangun sebuah masjid. Setelah masjid selesai dibangun dan para sahabat Rasulullah ingin mengajak para umat mendirikan shalat, muncul kebingungan untuk mengumpulkan semua umat di tempat itu agar berkumpul di masjid. Kalau pada saat itu kaum nasrani memiliki lonceng untuk memanggil umatnya beribadah, kaum muslim pada waktu itu belum memiliki ‘panggilan’ bagi kaumnya untuk memanggil umatnya beribadah. Maka diperintahkanlah bilal untuk memanggil umat dengan suara lantangnya. Saat itulah pertama kali adzan berkumandang dan menjadi panggilan bagi umat islam untuk mendirikan sholat.

Orang yang beriman pasti merindukan suara adzan yang bersahutan dari berbagai masjid dan mushala.Karena, tidak ada alunan suara yang berhenti memenuhi ruang semesta di negeri ini selain adzan.Selama 24 jam adzan akan terus berkumandang menjelajah ke seluruh bumi ini. Dari Papua hingga Aceh, terus berlanjut hingga berbagai negara dan benua.Belum selesai kumandang azan zuhur di benua Amerika, azan Subuh sudah kembali menyapa Papua.
Saat tiba waktu Subuh, Adzan mulai berkumandang dari kawasan ini dengan ribuan Bilal yang akan melantunkan Keagungan Allah Swt dan Nabi Muhammad saw serta mengajak manusia untuk meraih kemenangan dengan shalat.

Harmoni Waktu Shalat
Proses ini akan bergerak ke arah Barat kepulauan Indonesia. Perbedaan masa antara timur dan barat Indonesia adalah 1-1/2 jam. Belum pun lantunan Adzan di merata Indonesia selesai, maka akan mulai pula di Malaysia. Berikutnya di Burma dan dalam masa satu jam selepas Adzan dilantunkan di Jakarta, tiba giliran Dakka di Bangladesh. Berikutnya lantunan akan terdengar di Calcutta dan terus ke Srinagar di Barat India.
Perbedaan waktu dikota-kota Pakistan adalah 40 menit jadi dalam jangka masa ini, Adzan akan berkumandang di seluruh Pakistan. Belum berakhir di Pakistan, Adzan akan bermula pula di Afghanistan dan Muscat. Perbedaan waktu antara Muscat dan Baghdad adalah satu jam. Dalam jangka masa ini, Adzan akan berterusan dilantunkan di Uni Emirat Arab, Makkah, Madinah, Yaman, Kuwait dan Irak .

Proses ini terus berlangsung setiap detik sehingga ke pantai timur Atlantik. Jarak antara Adzan mulai dilantunkan di Indonesia sehingga ke pantai timur Atlantik adalah 9-1/2 jam. Belumpun Azdan Subuh berkumandang di pantai Timur Atlantik, Adzan Zuhur kini sudah mulai dilantunkan di Indonesia. Ini berlangsung terus menerus bagi setiap waktu sholat, tidak putus-putus. Betapa Adzan mampu berkumandang terus-menerus mengelilingi bumi ditiap detiknya.

Indahnya Kumandang Azan

Tanpa kita sadari para muazin di seluruh penjuru dunia ini tak henti-hentinya bersahutan mengumandangkan adzan. Suara adzan Zuhur seolah meredam teriknya sinar sang surya. Suara adzan Ashar bercampur dengan sinar mentari yang menghangat dan tiupan angin yang sepoi. Suara adzan Maghrib yang lantang, mengajak melepas penatnya hari. Suara adzan Isya, membawa kehangatan ketika malam mulai beranjak dingin. Sementara suara adzan Subuh memecah keheningan dan membangunkan kesadaran.
Semua panggilan adzan ini bertujuan mengingatkan penghuni bumi yang beriman kepada Allah untuk tegak dengan shalatnya. Mengingat Allah sebanyak-banyaknya dan mengajak manusia untuk tidak terlelap dan lupa pada kesibukan dan keasyikan dunia. Menyeru manusia untuk tidak tersesat dalam kegelapan dunia dan kebuntuan akhirat.
Perhatikanlah lafaz-lafaz adzan yang sering kita kumandangkan itu. Betapa tingginya kekuatan azan dan betapa indah kata-katanya. Kata-kata itu dengan seluruh kekuatannya terus-menerus mengingatkan kita akan palsunya segala klaim keduniawian. Di bumi dan di langit hanya ada satu Tuhan yang pantas disembah dan diikuti ajaran-Nya.
Makna Azan Untuk Sekalian Umat
Ketahuilah, azan bukan semata panggilan muazin, tetapi panggilan Allah kepada hamba-hamba pilihan-Nya. Coba simak ulang lafaz azan.Ternyata yang dipanggil “Hayya ‘alash shalah” adalah yang bersyahadat. Artinya, mereka yang telah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah; tidak ada ajaran yang dapat membahagiakan kecuali ajaran yang dibawa utusan-Nya, Nabi Muhammad SAW. Mereka yang tidak bersyahadat tidak dipanggil.
Sementara panggilan itu dalam rangka “al-falaah,” meraih kesuksesan dunia akhirat. Inilah yang membuat orang-orang beriman selalu bahagia mendengar dan memenuhi panggilan setiap kumandang azan. Sungguh, Allah memberikan keindahan dalam panggilan shalat lewat azan, agar kita semua mengerti dan memahami maknanya. Umat Islam, menghayati dengan hati, dan mengamalkan apa-apa perintah Azan itu dengan ikhlas dan jiwa lapang untuk meraih keberkahan dan perlindungan-Nya selalu. Menjaga diri untuk tetap mengingat Allah yang telah menciptakan sekalian umat manusia. Mengingat mati untuk memperkaya diri bekal menuju kehidupan kedua, dan mendermakan diri untuk selalu berbuat baik sesuai dengan perintah-Nya dan  menjauhi larangan-Nya. Seperti itulah seharusnya seorang muslim bersikap dan bertindak. (fris)

download disini 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar